Rabu, 18 November 2015

Resensi flim (Mission: Impossible 5)

Penuh Aksi, Humor dan Kejutan


Sutradara         :      Christopher McQuarrie
Skenario          :      Christopher McQuarrie
Pemain             :     Tom Cruise (agen IMF Ethan Hunt)
                               Simon Pegg (agen IMF bidang teknik Benjamín " Benji " Dunn)
                               Jeremy Renner (Direktur IMF Bidang Operasi William Brandt)
                               Rebecca Ferguson (MI6 Ilsa Faust)
                               Ving Rhames (agen IMF Luther Stickell)
                               Sean Harris (Solomon Lane , pemimpin Syndicate)
                               Baldwin (Direktur CIA Alan Hunley)
Produser          :      Tom cruise
                              .J Abrams
                              David Ellison
Tanggal rilis    :     31 Juli 2015
Durasi              :     131 menit

Sinopsis:
Pada tugas di Budapest untuk mencegat seorang kurir yang bekerja untuk orang yang memerlukan kode-bernama "Cobalt", agen IMF, Trevor Hanaway dibunuh oleh pembunuh Sabine Moreau. Agen Jane Carter dan agen Benji Dunn membebaskan Ethan Hunt dan Bodgan dari penjara Rusia. Hunt direkrut untuk memimpin Carter dan Dunn untuk menyusup ke Kremlin dan menemukan file-file yang mengidentifikasi Cobalt. Selama misi, seseorang di siaran frekuensi IMF, memberitahu petugas di Rusia mengenai tim Hunt. Meskipun Carter dan Dunn melarikan diri, bom menghancurkan Kremlin, dan agen Rusia ,Sidorov menangkap Hunt dan mencurigai dia sebagai bagian dari serangan itu.
IMF membebaskan Hunt dari Moskow. Rusia menyerukan bahwa serangan itu suatu tindakan perang yang tidak dideklarasikan, dan presiden AS mengaktifkan "Ghost Protocol", sebuah operasi hitam yang membantah seluruh IMF. Hunt dan timnya disalahkan atas serangan itu, tetapi mereka akan diizinkan untuk pergi dari tahanan pemerintah sehingga mereka dapat melacak Cobalt. Sebelum Hunt dapat melarikan diri, menteri IMF dibunuh oleh pasukan keamanan Rusia yang dipimpin oleh Sidorov, meninggalkan Hunt dan analis intelijen William Brandt untuk menemukan jalan keluar . Tim mengidentifikasi Cobalt sebagai Kurt Hendricks, Berkebangsaan Swedia-lahir di Rusia yang percaya bahwa yang lemah harus mati kepada yang lebih kuat untuk bertahan hidup, sehingga ia berencana untuk memulai sebuah perang nuklir untuk memulai tahap berikutnya dari evolusi manusia. Hendricks membom Kremlin dalam rangka untuk memperoleh perangkat peluncuran nuklir Rusia , namun sekarang dia membutuhkan kode aktivasi dari kurir Budapest untuk meluncurkan rudal nuklir di Amerika.
Pertukaran antara Moreau dan tangan kanan Hendricks, Wistrom, berlangsung di Burj Khalifa di Dubai. Di sana, Anggota tim Hunt secara terpisah meyakinkan Moreau dan Wistrom bahwa mereka telah membuat pertukaran dengan satu sama lain. Namun, Moreau mengidentifikasi Brandt sebagai agen. Sementara Hunt mengejar Wistrom hanya untuk menyadari bahwa sebenarnya itu adalah Hendricks yang sedang menyamar, melarikan diri dengan kode — Carter menahan Moreau. Moreau mencoba untuk membunuh Dunn yang belum berpengalaman, dan Carter menendang Moreau keluar jendela. Brandt menuduh Carter mengorbankan misi hanya untuk balas dendam terhadap Moreau, tapi Hunt menuduh Brandt menyimpan rahasia dari mereka. Sementara Hunt mencari informasi lebih lanjut dari Bogdan, Brandt mengakui ia ditugaskan sebagai penjaga untuk Hunt dan istrinya, Julia di Kroasia. Sementara Brandt sedang patroli, Julia dibunuh oleh penyerang Serbia, mendorong Ethan untuk mengejar dan membunuh mereka sebelum dia tertangkap oleh Rusia dan dikirim ke penjara.
Bogdan dan sepupunya menginformasikan Hunt kalau Hendricks akan ada di Mumbai. Hendricks memfasilitasi penjualan satelit militer Soviet yang sudah ditutup kepada pengusaha telekomunikasi India ,Brij Nath. Satelit ini dapat digunakan untuk mengirimkan perintah untuk menembak rudal. Sementara Brandt dan Dunn menyusup ke ruang server untuk menonaktifkan satelit, Carter akan memaksa Nath untuk memberitahu kode satelit. Tapi Hendricks telah mengantisipasi rencana Hunt dan mematikan server Nath sebelum mengirim sinyal dari sebuah menara penyiaran televisi untuk kapal selam nuklir Rusia di Pasifik untuk diluncurkan ke San Francisco. Hunt mengejar Hendricks dan perangkat peluncuran sementara anggota tim lainnya berupaya untuk membuat stasiun siaran kembali menjadi online. Hunt dan Hendricks berebut perangkat kontrol sebelum peluncuran — Hendricks melompat ke kematiannya untuk memastikan peluncuran. Dunn membunuh Wistrom, memungkinkan Brandt untuk mengembalikan daya ke stasiun dan memungkinkan Hunt untuk menonaktifkan rudal itu. Hunt kemudian dihadapkan oleh Sidorov, yang melihat Hunt mematikan rudal, membuktikan IMF tidak bersalah dalam pemboman Krelinm.
Seminggu kemudian, Tim berada di Seattle. Hunt memperkenalkan tim kepada Luther Stickell dan kemudian memberi tugas baru. Dunn dan Carter menerima, tapi Brandt menolak. Hunt mengungkapkan bahwa kematian Julia cuma sandiwara karena ia tahu ia tidak bisa melindungi dirinya, dan info kematiannya digunakan sebagai dalih untuk menyusup penjara dan dekat dengan Bogdan. Terbebas dari rasa bersalah, Brandt menerima misinya. Ketika Hunt melihat Julia dari jauh, mereka berbagi senyum sebelum ia memulai misi berikutnya.
Review:
Film ini disutradarai oleh Christopher McQuarrie yang juga bertindak sebagai penulis cerita dan skenario. Entah kebetulan atau tidak, film kelima Mission: Impossible ini terasa beda dan menampilkan sejumlah twist yang menarik. Salah satunya adalah karakter Ilsa Faust yang diperankan Rebecca Ferguson.
Penonton pasti akan menebak-nebak dan menanti setiap aksinya untuk memastikan apakah ia karakter antagonis atau protagonis. Selain itu masih ada beberapa twist alias kejutan yang tak kalah menarik dan menjadi keunggulan film ini.
Dari segi eksyen, Mission: Impossible Rogue Nation memang tidak banyak menampilkan ledakan. Tapi tak usah khawatir, film yang diadaptasi dari serial televisi ini menghadirkan adegan-adegan eksyen yang menegangkan dan memacu adrenalin. Yang menarik, Tom Cruise melakoni beberapa adegan berbahaya tanpa pemeran pengganti termasuk saat bergelantungan di pesawat terbang.
Kru film harus memesan lensa kontak khusus bagi Tom agar matanya terlihat melek meski sedang memejamkan mata saat bergelantungan di pintu pesawat. Sebagai seorang yang memiliki lisensi pilot, Tom Cruise memang penasaran dan bersikeras melakoni adegan berbahaya itu. Kabarnya, pria berusia 53 tahun itu sampai enam kali mengalami cedera saat syuting film ini.
Bukan hanya Tom Cruise, pemain lainnya juga tak kalah cemerlang. Christopher McQuarrie mampu memberikan porsi peran dan pengembangan karakter yang cukup seimbang. Rebecca Ferguson yang berperan sebagai Ilsa Faust berhasil memerankan karakternya yang abu-abu dengan baik. Pemeran Benji, Simon Pegg, kembali menampilkan unsur humor yang mampu mencairkan ketegangan.
Ving Rhames kembali tampil sebagai Luther. Ving bersama Tom menjadi pemain yang selalu tampil di lima film Mission: Impossible. Jeremy Renner tampil apik meski lebih banyak beraksi di belakang layar. Endingnya juga cukup menarik. Tim IMF (Impossible Mission Force) dipastikan mempunyai pimpinan baru yang kemungkinan akan tampil di film keenam nanti. Hasilnya tak mengecewakan.
Perjuangan Tom Cruise, pemain lainnya dan seluruh kru berbuah manis. Mission: Impossible Rogue Nation mendapat sambutan cukup bagus dari sejumlah kritikus. Film ini juga berhasil memuncaki box office Amerika Serikat di pekan pertama perilisannya.
Dengan berbagai keunggulannya, kita akan menunggu apakah Mission: Impossible Rogue Nation mampu menyamai atau bahkan melebihi kesuksesan komersil Mission: Impossible Ghost Protocol (2011). Film keempat itu sementara menjadi yang terlaris dari semua film Mission: Impossible sekaligus film tersukses yang pernah dibintangi Tom Cruise dengan meraih pendapatan sebesar 694,7 juta USD. Menarik untuk ditunggu dan ditonton, tentunya.

Pendapat saya tentang flim, karna hampir setiap adegan laga di film ini sanggup meninggalkan kesan yang khas. Mulai dari Ethan(tom cruise) bergelantungan di pesawat yang lepas landas, kebut-kebutan di Maroko, hingga penyusupan di komputer bawah air, yang digarap rapi dan timbulkan efek suspense. Terlebih lagi, sebagian besar adegan laga di film ini dieksekusi dengan tidak bergantung penuh pada CGI, sehingga tampak lebih meyakinkan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar